Mahasiswa Kreatif

Rabu, 20 Maret 2019

PRODUKSI MEDIA CETAK DAN KIT

PRODUKSI MEDIA CETAK DAN KIT

1.   Media Cetak


Pembicaraan tentang media cetak berarti membicarakan pers. Sebab terminologi pers terdiri dari: Pertama, pers dalam arti luas adalah seluruh alat komunikasi massa baik cetak maupun elektronik. Kedua, pers dalam arti sempit secara spesifik tertuju pada media cetak berbentuk surat kabar dan majalah. Dalam berbagai literatur surat kabar digunakan sebagai sebutan untuk media cetak yang content-nya mengutamakan hasil jurnalisme berbentuk berita (news). Sementara sebutan untuk pers digunakan untuk seluruh media massa tercetak yang terbit secara reguler baik yang mengutamakan
jurnalisme maupun hiburan.

I.Introduksi
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa media cetak termasuk pers dalam pengertian sempit. Artinya, media cetak adalah bagian dari media komunikasi massa. Untuk itu perlu dikaji dulu definisi komunikasi massa (mass communication) untuk membedakannya dengan jenis komunikasi lainnya seperti komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) atau komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Secara singkat komunikasi massa dimaknai sebagai berikut: “mass communication is a process in which professional communicator use media to disseminate messages widely, rapidly, and continually to arouse intended meanings in large and diverse audiences in attempts to influence them in a variety of ways” (DeFleur, 1985).
II. Media Cetak dalam Perspektif Historis
Dari berbagai literatur yang menitikberatkan pada content media cetak disebutkan bahwa cikal-bakal media cetak bermula pada acta duirna yaitu semacam lembaran yang ditempel pada zaman Romawi kuno. Lembaran ini memuat hal-hal yang dibicarakan dalam senat yang akan disampaikan pada warga kota. Tetapi literatur lainnya yang memusatkan perhatian pada teknologi yang dipakai menyebutkan bahwa media ini sudah ada di China kuno sebelum kertas dan alat cetak dikenal bangsa Eropa.
Identifikasi media cetak sekarang lebih banyak dilakukan atas karakter kultural dan isinya dalam masyarakat. Karenanya pembicaraan selalu dimulai dari acta duirna (Romawi kuno), gazeta (Venesia) dan corantos (Inggris) sejenis lembaran tercetak abad XVII yang berisi informasi tentang negara asing. Baik acta duirna maupun corantos berisi informasi politik. Sementara gazeta berisi informasi ekonomi.
Sejarah media massa modern dimulai dari media cetak. Kenyataannya, suratlah yang merupakan bentuk awal dari surat kabar. Bukan lembaran yang berbentuk buku. Surat kabar abad XVII tidak lahir dari satu sumber. Tetapi gabungan kerja sama antara pihak percetakan dengan pihak penerbit. Ragam surat kabar resmi yang diterbitkan oleh raja atau penguasa memiliki ciri-ciri khas yang sama dengan surat kabar komersial tetapi lebih berfungsi sebagai terompet penguasa dan alat pemerintah. Pengaruh surat kabar komersial menjadi tonggak penting dalam sejarah komunikasi karena menyebabkan beralihnya pola pelayanan ke pembaca anonym. Bukan hanya semata-mata jadi alat propagandis pemerintah dan penguasa.
Sejak awal perkembangannya surat kabar sudah menjadi lawan nyata atau musuh penguasa yang terlanjur mapan. Dalam konteks Indonesia, tekanan terhadap pers dimulai sejak usaha pertama mendirikan surat kabar di Batavia (Jakarta) yang dilarang oleh pihak VOC (Vereenigde Oost-Indische Campagnie) dengan alasan takut Inggris, Perancis, Spanyol dan Portugis sebagai saingan dagangnya akan memperoleh keuntungan dari berita dagang yang dimuat dalam surat kabar tersebut (Smith, 1986).
III. Media Cetak sebagai Institusi Sosial dan Jurnalisme
Pers atau press (Inggris) dalam Bahasa Indonesia yang kita kenal selama ini berasal dari Bahasa Belanda. Ini berarti menyiarkan berita dari barang cetakan. Sebagai mana yang telah diulas panjang lebar sebelumnya, secara singkat pembicaraan tentang pers mencakup dua pengertian. Pertama, pers sebagai institusi sosial yang berfungsi sebagai watch dog of the press bagi institusi lainnya seperti legislatif, eksekutif dan yudikatif. Di sinilah manifestasi pers sebagai the fourth estate dalam sistem sosial. Masalahnya, pers tidak bisa disebut sebagai institusi sosial apabila produk jurnalistik yang dihasilkannya tidak bermakna secara sosial. Dari sinilah dimulai pembahasan berikutnya pers dalam konteks jurnalisme. Kedua, pers sebagai jurnalisme berarti kinerja pelaku profesi pers dalam rangka memilih dan memilah realitas sosial yang akan diolah menjadi informasi yang akan dimuat sebagai berita (news) baik dalam surat kabar maupun majalah.
Dalam konteks jurnalisme ini pulalah realitas sosial yang diubah menjadi realitas media cetak dalam dua bentuk. Pertama, realitas sosiologis berarti informasi yang berasal dari pelaku obyektif yang terjadi dalam interaksi sosial dan yang terpenting bermanfaat bagi publik. Misalnya, informasi tentang kenaikan BBM, TDL dll. Kedua, realitas psikologis berarti informasi yang berasal dunia subyektif dalam alam pikiran manusia. Dengan demikian, jika realitas sosiologis berbicara tentang tindakan maka realitas psikologis lebih berbicara tentang apa yang dipikirkan tentang tindakan itu dan yang terpenting hanya bermain dalam dunia subyektif pengisi waktu luang. Misalnya, informasi kawin-cerai artis x dan sejenisnya produk infotainment di layar kaca.

 2.  Media KIT


Media kit adalah salah satu yang paling penting jika ingin terjun berkarier sebagai influencer. Kegunaannya adalah untuk memudahkan mereka bekerja sama dengan klien. Sebenarnya apa sih Influencer Media Kit? Adalah sebutan untuk sebuah kumpulan dari portofolio dan resume para influencer, tentunya. Memang terdengar remeh, mungkin. Tapi, Influencer Media Kit adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap influencer.
Menurut sebuah artikel dari Influencer Marketing Hub, disebutkan bahwa Influencer Media Kit adalah sebuah dokumen yang dapat menunjukkan analisis dan demografi dari platform para influencer kepada para klien potensial. Tidak hanya macro influencer saja yang membutuhkan sebuah Influencer Media Kit, namun juga para micro influencer.
Mengapa? Karena Influencer Media Kit dapat mencakup secara jelas dan rapi semua hasil yang telah dicapai dari project-project yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan merangkum semuanya di satu dokumen, influencer juga dapat meningkatkan profesionalitas mereka dalam bekerja.
A.  Demografi audiens
Angka bukanlah satu-satunya hal yang penting. Insights dari audiens kamu juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan klien. Dengan mencantumkan pengetahuan soal audiensmu, seperti gender, umur rata-rata, lokasi, dan sebagainya, klien potensialmu dapat lebih mudah menetapkan campaign kerjasamanya dengan para influencer. Untuk demografi audiens dalam Influencer Media Kit ini, semakin detail kamu mencantumkan data-datanya, lebih baik. Umumnya, klien ingin terus memperluas audiens mereka. Jadi, memberikan mereka demografi yang jelas, mulai dari audiens terbesar kamu hingga audiens sekundermu akan sangat membantu proses campaign para klien.
B.   Penawaran
Tidak ada influencer yang memiliki penawaran yang identik sama. Jadi, pastikan apa saja yang termasuk dalam penawaranmu di dalam Influencer Media Kit. Untuk hal ini, penting hukumnya para influencer untuk tidak malu-malu kucing.
Kasus terburuknya adalah membuat penawaran yang tertulis menjadi bias untuk klien hingga pada akhirnya terjadi miss communication. Contohnya saja, jika kamu adalah seorang influencer yang fokus dalam Instagram, maka bedah dengan jelas apa saja penawaranmu. Bisa saja hanya foto/video di feed Instagram, Instagram Story, atau IGTV.
Tiap-tiap poin yang kamu cantumkan dalam penawaran jangan sampai membuatmu terjebak dalam sebuah konten yang ternyata tidak dapat kamu produksi. Nah, di bagian penawaran ini adalah saatnya kamu mencantumkan rate-mu.
C.   Project sebelumnya & Bio
Dalam Influencer Media Kit-mu, ini saatnya kamu membanggakan portofolio konten dari project-project sebelumnya. Mencantumkan foto-foto juga dapat memberikan sebuah hal menyegarkan setelah membahas keseluruhan data yang disebut di atas. Pilihlah foto secukupnya dari konten terbaik yang telah kamu pilih. Bukan sekadar foto dari konten terfavorit secara personal saja, tapi juga pastikan foto yang dicantumkan merepresentasikan bentuk-bentuk konten yang dapat kamu produksi dengan baik.
Menampilkan bentuk visual lain di dalamnya juga bisa kamu lakukan. Salah satunya logo-logo dari brand yang pernah bekerja sama denganmu sebelumnya untuk menunjukkan kredibilitas yang lebih, namun juga memberi klien gambaran lebih jelas tentang audiensmu.
Pada akhirnya, sebuah Influencer Media Kit ini trik terpentingnya adalah untuk mengemasnya dengan personality yang kuat. Untuk memberikan kesan friendly dan approachable, sebagai influencer kamu bisa menceritakan perjalanan kariermu dengan kreatif dalam bentuk biografi pendek yang menarik. Dengan elemen ini, klien juga dapat lebih mengenal konten-konten lewat kepribadian yang telah kamu ceritakan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUISI PERGERAKAN

TANAH AIR IBU PERTIWI   (karya: Kelana Satu) Negeri gema ripa lok jenawi Kekayaan alam yang berlimpah di negeri ini Tanahnya s...