Mahasiswa Kreatif

Kamis, 28 Maret 2019

SEJARAH PUBLIC RELATION DI INDONESIA

SEJARAH PUBLIK RELATION DI INDONESIA

      Saat Konvensi Nasional Humas di Surabaya, Alwi dahlan mengungkapkan bahwa peristiwa praktik PR pertama di Indonesia terjadi pada tanggal 18 agustus 1945. saat itu, Presiden Soekarno memutuskan persidangan sembilan PPKI. Alasan penundaan tersebut karena Bung Karno ingin memberi penjelasan kepada pers mengenai pemilihan Presiden sebelum membahas perumusan Perancangan Undang-Undang Dasar (RUUD). Setelah itu, kegiatan PR mulai dilembagakan karena dilakukan lebih banyak untuk urusan organisasi (Onong, 1991; 12).
    Selain pemerintahan, publik juga ikuti menerapkan konsep PR di dalam dinamika kehidupannya. Antara tahun 1950 hingga 1960, ada beberapa istilah berkaitan dengan PR yang sering terdengar, yaitu "penerangan", "propaganda", dan "agitasi". sekitar akhir tahun 1959 berdiri jurusan Publistik, Fakultas Pengetahuan Masyarakat di Universitas Indonesia. Pada akhir tahun 1960 muncul istilah "komunikasi pembangunan" dan "komunikasi penunjangan pembangunan". Di kalangan ABRI (sekarang TNI) sekitar tahun 1970 muncul istilah "ABRI Masuk Desa".
     Presiden Soeharto sudah menerapkan aktivitas PR dengan baik, misalnya menyewa konsultan propesional. Kebijakan Soeharto tersebut memang seiring kesadaran pemerintah akan pentingnya akan menerapkan PR. Inscore Adcomuntuk kampanye PATA74. Selain itu, pemerintah juga pernah memampaatkan jasa konsultan Jhon Hopkins Population Communication pada awal kampanye Keluarga Berencana Lingkaran Biru dari BKKBN.
     Lahir UU KIP tidak lepas dari konsepsi ideal tentang keterbukaan akses imformasi bagi publik. Keterbukaan informasi mencerminkan semangat demokrasi meski menuntut tanggung jawab yang tinggi. Harapannya, keterbukaan informasi mampu melahirkan governability, suatu fase di mana negara dapat memfungsikan dirinya secara efektif dan efisien tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip demokrasi. Pemerintah berasumsi, masyarakat berpartisipasi jika dapat mengakses informasi. Badan yang membidangi kelahiran UU KIP adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika.
    

Minggu, 24 Maret 2019

REVIEW BUKU PR

REVIEW BUKU PR


Kategori(Sub)
: Teks Non Ekonomi (Pengembangan Diri)
ISBN
: 978-979-29-5839-3
Penulis
: Dr. Syarifuddin S. Gassing, B.E., M.Si. Dan Suryanto, S.Sos., M.Si.
Ukuran⁄Halaman
: 16x23 cm² ⁄ vi+218 halaman
Edisi⁄Cetakan
: I, 1st Published
Tahun Terbit
: 2016
Berat
: 292 gram
Harga
: Rp 68.000,-   Diskon 20%
Harga Diskon
: Rp 54.400,-  
   
Sinopsis
Kehadiran public relations atau hubungan masyarakat (humas) di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1950-an. Namun pemahaman masyarakat terhadap profesi humas belum sepenuhnya benar. Persepsi masyarakat tentang humas masih berkisar pada masalah pekerjaan yang berkaitan dengan bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain yang harus dilakukan oleh suatu lembaga.

Itulah sebabnya kehadiran buku ini diharapkan memberikan konstribusi motivasi dan manfaat tidak hanya bagi mahasiswa komunikasi, tetapi juga bagi para dosen maupun profesional. Singkatnya, untuk orang-orang yang saat ini menjabat sebagai pemimpin dan yang akan menjadi pemimpin bijak, yang pandai dalam membangun serta mempertahankan citra dan reputasi positif, baik bagi personal maupun institusional.

Materi buku ini terdiri dari tiga belas bab yang melingkupi :
* Konsep Dasar Public Relations
* Sejarah Public Relations
* Public Relations Pemerintah dari Masa ke Masa
* Program Kerja dan Perencanaan
* Public Relations dan Organisasi
* Fungsi Manajemen Public Relations
* Komunikasi dan Public Relations
* Alat dan Ragam Public Relations
* Profesi Public Relations
* Media Massa dan Public Relations
* Membangun Citra dan Reputasi
* Memahami Konflik dan Krisis
* Kode Etik Profesi Public Relations

PUISI PERGERAKAN

TANAH AIR IBU PERTIWI   (karya: Kelana Satu) Negeri gema ripa lok jenawi Kekayaan alam yang berlimpah di negeri ini Tanahnya s...