Nama : Kelana
Satu
NPM : 0118027
Kelas :
Reguler Pagi
Air Mata 13 Maret
Rabu, 13 maret 2019 lalu merupakan salah hari
yang paling bersejarah dalam perjuangan saya disaat belajar mencari ilmu di
tanah Sriwijaya ini. Saya saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa di kampus
Stisipol Candradimuka, semester dua, jurusan ilmu komunikasi. Dipagi yang cerah
dengan cahaya matahari yang sangat bersahabat, saya mempersiapkan perlengkapan
untuk berangkat kuliah. Setelah semua perlengkapan dan persiapan sudah selesai,
saya buka HP untuk memesan Gojek (driver) dikarenakan Sepeda motor yang biasa
saya pakai masih dalam keadaan rusak saat itu.
Belum sempat Gojek (driver) tadi terpesan, tak
lama kemudian istri dari pemilik perusahan tempat saya bekerja datang ketempat
saya dengan raut muka yang begitu menegangkan. Beliau berkata “Kelana kamu hari
ini harus angkat kaki dari sini”, dengan penuh tanya didalam diri saya “salah
saya apa” sehingga membuat saya harus terusir dari sini. Dengan tidak ada
jawaban dari saya beliau pun meneruskan perkataannya “maaf jika ini semua
membuat Kelana kecewa”, dengan rasa penasaran itu saya pun memilih untuk diam,
karena saya tau persis beliau adalah orang yang detail (lengkap) ketika
menyampaikan sesuatu masalah. Setelah beliau paparkan semua
permasalahannya saya pun merasa
terfitnah dalam hal ini. Saya dituduh telah mempengaruh karyawan lainnya untuk
mintak naik gaji, saya dituduh telah malas-malasan dalam bekerja, saya dituduh
sudah tidak peduli lagi dengan nama baik perusahaan, itulah fitnah yang menimpa
saya pada saat itu. Sedangkan didalam perusahaan tempat saya bekerja, saya
termasuk karyawan yang di sayangi oleh pemilik perusahaan itu, jadi wajar saja
ada yang menghasut untuk menjatuhkan nama baik saya.
Setelah beliau selesai berbicara saya pun
berkata “terimakasih atas semua fitnahnya”, tanpa membela diri saya pun masuk
kedalam rumah untuk mempersiapkan barang-barang saya untuk pergi dari tempat
itu, karena pantang bagi saya untuk berharap pada manusia, beliau pun pulang
juga kerumahnya. Saya menghubungi teman saya yang bekerja di kota Bogor, lalu
teman saya meminta saya agar segera kesana karena perusahan tempat dia bekerja
memang lagi membutuhkan karyawan baru. Setelah barang-barang saya sudah hampir
selesai dikemas di dalam tas, ternyata masih ada satu ember pakaian yang masih
dalam keadaa basah. Saya pun kerumah pemilik perusahaan untuk meminta izin agar
saya dipersilakan untuk menjemur pakaian hingga kering. Sesampai di rumah
ternyata beliau sedang menangis, saya pun heran. Belum sempat saya minta izin
untuk menjemur pakaian beliau berkata “Kelana kamu jangan pergi”, ternyata ada
teman baik saya yang menjelaskan siapa yang sebenarnya berada dibalik finah yang
menimpa diri saya, dan orang itulah yang dipecat pada hari itu.