7 Cara saya mempromosikan diri saya
1. Start thinking my self as a brand
Pertama saya harus menyadari kalau saya itu unik.
saya berbeda dengan individu lainnya sehingga saya membutuhkan pakaian yang
berbeda, makanan yang berbeda, tempat tinggal yang berbeda, cara bicara yang
berbeda dll. Setelah saya menyadari itu, tanyakan kepada teman terdekat, penilaian apa yang saya harapkan ketika
orang-orang mendengar nama Kelana Satu? Apakah ada subject atau keahlian khusus
yang bisa orang ingat tentang diri saya. Saya mekirkan juga tentang kekuatan
saya, dan kelemahan saya.
2. Audit my online presence
Orang bisa mengenali saya lewat sebuah presence
atau kehaidran saya. Dalam menciptakan presence saya dapat memanfaatkan sosial
media seperti facebook, line, instagram, twitter sebagai media promosi yang
menunjukan diri saya atau spesialisasi saya. saya pun bisa membuat blog pribadi
yang menceritakan portofolio saya, kegiatan saya, passion saya atau menulis
soal keahlian saya dll.
3. Making a connection to others
Saya harus Sering-seringlah bergaul dan berkenalan
dengan orang-orang baru. Karena networking is not about who you know, but it’s
about who knows you dan saya harus membangun
persepsi positif dihadapan mereka karena semua persepsi yang mereka tangkap
tentag diri saya cepat atau lambat akan menyebar.
4. Be purposeful in what my share
Setiap tweet yang saya kirimkan, setiap update
status yang saya buat, setiap gambar yang dishare, menggambarkan personal brand
saya. Maka dari itu lebih bijaklah lagi dalam mengirimkan sesuatu ke dunia
maya.
5. Associate with other strong brands
Mungkin saya bukan satu-satunya orang didunia ini
yang melakukan personal branding. Kadang mungkin nama saya tenggelam diantara
banyak orang hebat atau perusahaan besar lain yang memberikan benefit sama
seperti yang saya tawarkan. Jika ini yang terjadi, saya bisa mengakalinya
dengan mengasosiakan diri saya. Setiap kali saya berhubungan dengan brand besar
yang dikenal, saya tidak takut untuk
mengambil manfaat disana.
6. Go offline
Meski online branding adalah cara yang palin
ampuh dan paling besar jangkauannya, bukan berarti hanya itu yang bisa saya
lakukan. Jangan pernah lupakan branding offline. Hal ini penting terutama jika
market saya berada di area geografis yang spesifik. Metode offline memudahkan
saya untuk membuktikan apa yang saya janjikan secara online. Contohnya, jika
value proposition saya adalah peduli akan lingkungan, maka saya harus membuktikan itu dengan membuat gerakan sehari
tanpa kantung plastik, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan kertas bekas
dll.
7. Konsisten
Personal branding bukanlah sesuatu yang hanya
tamak dipermukaan, tapi juga harus diterapkan secara konsisten di kehidupan
saya. Saya harus memeegang teguh branding dengan konsisten dan tidak akan sampai terjadi perubahan kecilatau pun besar yang dapat mengacaukan branding saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar